Sabtu, 04 Maret 2017

Penerapan Pembelajaran Pengkondisian Klasik,Pengkondisian Operan, Dan Kognisi

Penerapan Pembelajaran Pengkondisian Klasik,Pengkondisian Operan, Dan Kognisi



  Pembelajaran (learing) di sefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku,pengetahuan,dan keterampilan berfikir,yang diperoleh melalui pengalaman.Tidak semua yang kita ketahui itu diperoleh dari hasil belajar,kita diberi beberapa kemampuan-kemampuan itu sejak kita lahir,tidak dipelajari.Misalnya, kita tidak harus diaharus diajari untuk menelan mkanan, berteriak, atau berkedip saat silau. Saat anak belahjar menggunakan komputer, mereka mungkin melakukan kesalahan dalam proses belajarnya, namun pada titik tertentu mereka akan terbiasa melakukan tindakan yang dibutuhkan untuk menggunakan komputer secar efektif.Anak akan berubah dari seseorang yang tidak bisa mengoprasikan komputer menjadi orang yang bisa mengoprasikan komputer, mereka tidak akan kehilangan ituhal ini sama dengab belajar menyetir mobil.
   Berikut ini adalah Pendekatan Pembelajaran yang saya rangkum dari kelompok kami yaitu kelompok 3 untuk mata kuliah Psikologi Pendidikan yang terdiri dari :
  • Ramadani Barus       (16-007)
  • Wulan Azizah           (16-012)
  • Hani Nur Yulianti      (16-019)
  • Putri Ayuni               (16-035)
  • Neforius Halawa      (16-058)
  • Franisa M Ketaren   (16-078)
  • Glory Sepsi Sinaga  (16-078)

BEHAVIORAL PSYCHOTHERAPY 

          1.Pengkondisian Klasik

  1.   Merupakan tipe pembelajarandimana suatu organism belajar untuk mengkaitkan atau mengasosiasikan stimulus.Diperkenalkan Oleh ilmuwan Rusia Ivan Pavlov untuk mengamati Saliiva pada seekor anjing, untuk memahami pengkondisian klasik Pavlov (1972),kita harus memahami dua stimulus dan dua tipe renspons sebagai berikut:

    Unconditioned Stimulus (UCS),yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan renspon tanpa pembelajaran terlebih dahulu.

    Conditoned Stimulus (CS),yaitu stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned rensponse setelah diasosiasikan dengan unconditioned stimulus.

    Conditioned Renspose (CR),yaitu renspon yang dipelajari yakni renspon terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan unconditioned stimulus 

    Berikut ini adalah contoh dari belajar dengan pendekatan pengkondisian klasik:

    Ketika saya disuruh sebagai penceramah Apel pagi dan saya merasa sangat gugup(UCS) karena harus bicara didepan guru-gurubdan siswa-siswa lainnya.Tapi saya mencoba untuk latihan didepan cermin supaya saya pede saat Apel pagi ,dan ketika Apel pagi akan dimulai saya menarik nafas(CS) supaya saya rileks dan hasilnya saya tidak merasa gugup(CR).(Wulan Azizah)

    Setiap pagi mama selalu berlangganan dengan tukang sayur. Situkang sayur sealu naik sepedah motor.Pada hari-hari pertama sekali,bapak tukang sayur selalu parkur tepat depan rumah dengan suara khas motornya dan kemudian membunyikan klakson (UCS)yang membuat mama keluar dari rumah untuk membeli sayur.Tapi hari-hari berikutnyavmendengar suara motornya (CS) si tukang sayur saja mama langsung keluar(CR) membeli tanpa si tukang sayur membunyikan klakson.(Glory Sepsi Sinaga)
      
    Dulu saya pernah mendengar decitan ban mobil dari sebuah kecelakaan dan saya merinding.Namun sekarang ketika saya hanya mendengar decitan ban saja saya merasa merinding.(Hani Nur Yulianti)

    Pada waktu saya masuh sekolah dasar,kami memelihara ayam kampung yang kami tempatkan didalam kandang. Kandang ayam ini sangat dekatdengan pintu belakang rumah. Orang tua saya memberimakan ayam iyu setiap pagi dan sore.Ketika ayah sayah mau memberi makan ayam-ayam itu akan berlarian didalam kandangnya (UCS).Tetapi ketika pada pagi hari saya ke belakang rumah dan membuka pintu dan memberi makan pada ayam maka ayam iyu juga berlarian di dalam kandang.Pada hari selanjutnya setiap kali ada bunyi pintu yang terbuka (CS) maka ayam-ayam itu juag berlari di dalam kandangnya (CR).(Neforius Halawa)

    Belakangan ini saya sangat menyukaimie ayam yang lewat didepan kos-kosa.Penjualan mie ayam(UCS) tersebut berjualan dengan cara berkeliling dengan menggunakangerobak dorong .Dan sebagai penanda,penjual mengeluarkan sebuah bunyi yang dihasilkan oleh ketukan mangkuk kaca dan sendok(CR).Namun, lama kelamaan saya terbiasa dengan bunyi yang dikeluarkanoleh penjualan itu.Dan akhirnya sekarang ini hanya dengan mendengar suaranya saja saya langsung berlari keluar rumah (CR). (Putri Ayuni)

    2.Pengkondisian Operan

          Pengkondisian ini merupakan bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dari probabilitas perilaku itu akan di ulang.Pandangannya didasarkan oleh E.L.Thorndike yang menyatakan Hukum Efek (the law effect) yaitu perilaku yang diikuti dengan hasil positife akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negativeakan diperlemah.B.F.Skinner yang melakukan percobaan terhadap tikus dan burung merpati yang dipasang sebuah elektroda emas untuk melacak pada perang dunia kedua.

    Didalam pengkondisian Operan terdapat penguatan dan hukuman


     

    Pengutan dalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Penguatan terbagi dua yaitu;
🔻 Penguatan positif yaitu penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi renspon meningkat       
  diikuti dengan stimulus yang mendukung (Rewarding)
🔻Penguatan negative yaitu penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi renspons meningkatkan               diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)
    Hukuman adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas suatu perilaku.      

 Berikut ini adalah contoh belajar dengan pengkondisian operan ;
⧫ Seorang anak yang dulunya selalu mendapt peringkat,kemudian dia memperoleh nilai raport yang menurun    dan begitu juga dengan peringkatnya yang menurun.Kemudian orang tuanya menegurnya dan memberi anak itu nasehat, kemudian anak tersebut lebih giat belajar dan bisa kembali mendapat nilai ujian yang bagus, dan peringkat nya juga naik. (Wulan Azizah)
⧫Saya sangat gemar melukis hal apapun,alam,ruangan bahkan manusia,Tetapi saya merasa tidak percaya diri dan tidak berani menunjukkan hasillukisan saya.Sampai saat teman saya menemukan lukisan yang saya sembunyikan dan berkata bahwa lukisan saya bagus,kemudian hari saya menunjukkan lukisan saya pada teman yang lainnya dan mereka juga memuji lukisan saya dan sampai sekarang saya cukup percaya diri untuk menjual hasil lukisan saya yang menggambar wajah.(Putri Ayuni)
⧫Saya masih mengingat jelas,ketika masih di sekolah dasar hampir disetiap ulangan di sekolah saya dan kakak laki-laki saya harus  Tidur siang.Tapi kami bedua selalu melanggar hingga suatu saat ayah akan menjanjikan kami Nasi goreng buatannya dan itu berhasil membuat kami berduajadi tidur.Tapi pernah suatu saat kami berdua malah memilih menonton televisi kami pun dimarahi Ayah dan dilarang menonton televisi selama 3 hari.Akhirnya kami pun tidak pernah melanggar lagi (Glory Sepsi Sinaga)
⧫Sekitar 12 tahun yang lalu saya pernah mengalami sakit perut. Itu sangat sakit karenasaat itu saya masih sangat kecil.Lalu saudara saya membuatkan obat yaitu minumanyang dicampur dengan gula dan garam yang lebi dominan rasa asinnya dibandingkan rasa manisnay.Saya tidak sukameminumnya karena obat tersebut dibuat sampai 1 botol aqua dan saya harus menghabiskannya.Saudara saya tersebut lalu berjanji kalau saya bisa menghabiskan minuman tersebut kami akan pergi jalan-jalan pada sore nanti.Saya pun bisa menghabiskanobat tersebut dan kami lalu pergi jalan-jalan pada sore hari seperti yang telah dijanjikan oleh saudara saya. (Neforius Halawa)
⧫Sekitar 5 bulan yang lalu ketika saya masih menduduki semester 1,saya diberi arahan oleh orang tua saya agar saya jangan boros.Jadi,saya diberikan uang saku mingguan.Ayah saya berkata jika saya tidak boros dan di akhir semestersaya memiliki sisa uang saku maka handphone saya akan diganti dengan yang baru.Kemudian ayah saya menepati janjinya dan menganti handphone saya dengan yang baru.(Farnisa M Ketaren)

   3.Pendekatan Kognisi 

   Dipelopori oleh Albert Bandura ia berpendapat bahwa faktor social dan kognitif serta perilaku memainkan peran penting dalam pembelajaran.Faktor kognitif adalahekspetasi murid untuk meraih keberhasilan.Faktor sosial adalh faktor yang mencakup pengamatan murid terhadap perilaku orang tuanya.


   Berikut ini contoh dari belajar kognisi :
 ⧫ Ketika seorang siswa yang akan menghadapi ujian,ia menggunakan sistem (sks),dan dengan cara ia menggunakan sistem sks dia mendapatkan nilai yang tidak maksimal,tapi kemudian di ujin berikutnya dia belajar dengan sistem mengansur, dan menempel materi-materi penting di ding-ding kamarnya agar dia bisa membaca dengan mudah apabila ia akan beranjak untuk tidur dan dia kan menyempatkan waktu membaca materi yang ditempelnya itu sekitar 5 menit,dan hasil ujian nya pun mendapat nilai yang optimal.
⧫Salah satu hobbi saya adalah mendengarkan lagu. Jadi, pada saat saya mendengarkan lagu saya menikmati lagu tersebut dengan baik. Kemudian di lalin waktu saya mendengarkannya lagi.Nah,kemudian dilai waktu lagi saya mendengarkan lagu itudan tidak sengaja saya ikut bernyanyi dan menyayikan lagu itu dengan lirik yang pas.Disini say tidak sengaja belajar mengingat lirik lagu tersebut dan ikut menyanyi. (Franisa M Kraten)
⧫Saat bermain game balap saya mencari cara agar bisa menjadi juara 1 yaitu mencari jalan potong. (Hani Nur  Yuliati)
⧫Sekitar kelas satu SD saya sering di ajak saudara ayah saya  kepasar untuk membeli buah-buahan.Setiap kali kami kepasar kami selalu berjalan kaki karena pasar tersebut tidak terlalu jauh.Kami selalu melewati jalan yang bervedasetiap pergike pasar,dan setiap pulang dari pasar maka saudara ayah saya akan berpura-pura lupa sehingga dia membuat saya mengingat setiap jaln yang sudah kami lewati walaupun saya sering lupa jalannya.Ketika saya bilang bahwa saya lupa jalannya maka saudara ayah saya ini akan tersenyum dan kembali menunjukkan  jaln yang tepat (Neforius Halawa)
⧫Awal mula saya bermain rubik,berhari-haripu saya tidak dapat menyelesaikan tata letak rubik tersebut.Saya berlayih dan mempelajari teknik singkat agar dapat mempelajari rubik tersebut secara otodidak.Karena mempelajari dan menghafal langkah demi langkah teknik secara rutin hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan rubik hanya dalam hitungan menit. (Putri Wahyuni)


     Denmikianlah pembahasan mengenai  Pendekatan Pembelajaran  dan Contoh-contoh  yang dapat saya berikan yang sudah terleih dahuku saya diskusikan dengan teman-teman saya.

Semoga Bermanfaat Teman-teman ^_^ ^_^^_^


Sumber ; Santrock, John W. 2004.Psikologi Pendidikan .edisi ke dua.University of texas at dallas.Kencana ,Prenada Media Group



     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar